PATI- Tanaman ketela di wilayah Desa Tanjungrejo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah menjadi tanaman primadona, karena hampir 70 % lahan pertanian di desa ditanami ketela.
Inilah yang mendasari Satgas TMMD Reguler 119 menggandeng Dispertan Kabupaten Pati menggelar kegiatan penyuluhan tentang pertanian untuk meningkatkan hasil tanaman ketela, Selasa (5/03/2024).
Baca juga:
Sukses Bertani Terintegrasi Tanpa Limbah
|
Dianto, S.Tr.P penyuluhan BPP Margoyoso Dispertan Kabupaten Pati menyampaikan, kegiatan penyuluhan yang dipusatkan di saung kelompok tani Tanjung Sekar dengan sasaran para petani dan peternak.
Baca juga:
Menggali Laba dari Bertani Pala
|
"Kami menyampaikan penyuluhan tentang ubi kayu, karena saat ini kan pupuk subsidi untuk tanaman ubi kayu sudah tidak ada, " kata Dianto.
"Sehingga untuk meningkatkan hasil produksi dengan memanfaatkan Biosaka untuk meminimalkan penggunaan pupuk kimia, " terang Dianto.
Baca juga:
Meraup Cuan dari Edamame
|
Untuk diketahui Biosaka adalah inovasi pertanian yang digunakan sebagai elisitor yakni senyawa kimia yang dapat memicu respon fisiologi, morfologi pada tanaman menjadi lebih baik yang dibuat secara organik.
Baca juga:
Pertanian Organik, Pertanian Masa Depan
|
Bio singkatan dari Biologi, dan Saka singkatan dari Soko Alam Kembali Ke Alam (dari alam kembali ke alam).
Sedangkan bahan baku Biosaka terbuat dari bahan rumput-rumputan yang diambil sekitar lingkungan dengan proses sederhana diremas dan ditambahkan 3 liter air bersih kemudian disemprotkan tehnik kabut di atas tanaman ketela.
"Diharapkan dengan penyemprotan Biosaka tersebut bisa merangsang pertumbuhan tanaman, " tutup Dianto.
Diketahui kegiatan tersebut juga dipraktekkan secara langsung pembuatan Biosaka oleh penyuluh dan masyarakat.
Editor : Agung
Sumber : Pendim Pati